Rabu, 29 Desember 2010

Kegiatan Mahasiswa MPPK 2010/2011 dalam Konsentrasi Promosi Kesehatan Bencana



Sejak akhir Oktober 2010, Yogyakarta mengalami bencana letusan Gunung Merapi. Bencana ini berlangsung lebih dari satu bulan dengan kejadian letusan besar terjadi beberapa kali. Jumlah korban dan pengungsi/penyintas sangat banyak, sedangkan sumber daya yang dimiliki pemerintah terbatas, sehingga seluruh komponen masyarakat pun menyingsingkan lengan untuk membantu para korban dan penyintas.

Minat Promosi dan Perilaku Kesehatan (MPPK) juga tergerak dengan kondisi ini sehingga membuat Konsentrasi Promosi Kesehatan Bencana. Dalam keadaan yang “biasa”, konsentrasi yang ditawarkan pada mahasiswa MPPK setelah menyelesaikan blok I – V adalah konsentrasi promosi kesehatan rumah sakit, promosi kesehatan sekolah atau promosi kesehatan tempat kerja. Konsentrasi Promosi Kesehatan Bencana dimulai dari tanggal 18 November - 6 Desember 2010 diikuti oleh 7 orang mahasiswa angkatan 2010/2011. Lokasi yang digunakan dalam kegiatan lapangan mahasiswa adalah Pos Pengungsian Youth Center – Sleman dan Pos Pengungsian Gelanggang Mahasiswa UGM yang dilanjutkan ke Pos Pengungsi yang dikelola suatu lembaga swadaya masyarakat (YEU).

Di Pos Pengungsian Youth Center, mahasiswa MPPK melakukan kegiatan promosi kesehatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif (secara fisik dan psikis) bagi para pengungsi di Youth Center. Untuk mencapai tujuan ini, dilakukan berbagai macam kegiatan dengan sasaran utama pengelola pos pengungsian dan relawan. Mereka mengadakan rapat dan sosialisasi kepada pengelola dan relawan untuk membuat rencana aksi yang akan mendukung terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat. Mereka juga mengembangkan dan memasang media promosi kesehatan yang berisikan pesan untuk hidup sehat, termasuk untuk tidak merokok di dalam ruangan yang diberlakukan untuk pengelola pos, relawan dan pengungsi.

Kelompok yang lain melakukan kegiatan di pos berbeda dengan tujuan program yang berlainan juga. Pada awalnya mahasiswa melakukan assessment di Pos GER (Gelanggang Emergency Response) yang dikelola mahasiswa-mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Beberapa hari setelah melakukan assessment, ada surat edaran Bupati Sleman, yang mengatur supaya pengungsi dikumpulkan di tiga titik lokasi pos pengungsi: Pos Stadion Maguwoharjo, Pos Youth Center dan Pos Pangukan. Untuk itu, kegiatan dilanjutkan di pos pengungsi yang dikelola Yakkum Emergency Unit (YEU) di Gedung Serba Guna Kantor Desa Sinduharjo. Dengan mengamati dua pos mandiri (bukan dikelola pemerintah), para mahasiswa mencoba menganalisa bagaiman mengelola barak pengungsi yang idea. Ada beberapa kegiatan yang secara langsung dilakukan di pos pengungsi yaitu : posyandu lansia, senam lansia, penyuluhan pesan sehat pasca bencana termasuk pemasangan spanduk “Ayo gotong royong resik-resik!”

Di kedua lokasi tersebut, pengelola dan pengungsi sangat antusias dalam mengikuti berbagai kegiatan yang dirancang mahasiwa. Dalam sesi diskusi antara mahasiswa dan dosen, mahasiswa mengatakan bahwa dengan mengikuti konsentrasi promosi kesehatan bencana mereka setidaknya mendapatkan dua hal : pertama, mempelajari bagaimana manajemen program promosi kesehatan dilakukan di daerah bencana dan kedua, mereka mendapatkan kesempatan untuk membantu saudara-saudara yang mendapatkan musibah letusan gunung Merapi. (AD)

Tidak ada komentar: